Uji Coba Pertama 'perbaikan' Embrio Manusia Menuai Kecaman

Embrio Manusia
Sekelompok pakar biologi dari Tiongkok melakukan serangkaian percobaan mengubah DNA embrio manusia. Uji coba ini menuai protes dari ilmuwan lain yang memperingatkan bahaya mengubah genom manusia karena dampak buruk bisa berlangsung selama beberapa generasi.

Analogi ‘perbaikan’ embrio adalah mirip program pengolah kata, teknik yang kontroversial ini disebut CRISPR / Cas9. Para ilmuwan memperkenalkan enzim pertama pengikat gen yang bermutasi. Aplikasi dari teknik ini misalnya terkait dengan penyakit. Gen yang berpotensi membawa penyakit diganti dan diperbaiki.

Menurut sebuah majalah terbitan MIT, setidaknya ada setengah lusin percobaan yang sudah direncanakan atau dilakukan menggunakan CRISPR pada telur manusia atau embrio untuk memperbaiki cacat genetik seperti yang menyebabkan fibrosis kista atau gen kanker payudara. Para ilmuwan memperingatkan bahwa mengubah DNA dari sperma manusia, telur, atau embrio bisa menghasilkan efek yang tidak diketahui pada generasi mendatang, karena perubahan diteruskan kepada keturunannya. "Terlalu dini untuk menerapkan teknologi ini pada manusia" ujar ahli biologi MIT Rudolf Jaenisch.

Percobaan yang dilakukan ilmuwan China memberikan bukti sesuatu yang bisa salah dengan CRISPR. Tim tersebut bereksperimen pada 86 embrio manusia satu-sel, semua dari klinik kesuburan dan, kondisinyacacat kromosom. Target mereka adalah gen yang disebut HBB, yang dapat menyebabkan penyakit darah beta-thalassemia.

Para ilmuwan melaporkan sekitar selusin embrio bahkan tidak mampu bertahan. Embrio yang masih hidup, banyak menunjukkan efek di luar rencana. Jadi riset ini tak hanya mampu mengubah HBB namun ada "mutasi yang tak diinginkan."



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Uji Coba Pertama 'perbaikan' Embrio Manusia Menuai Kecaman"

Post a Comment