Ternyata Mengkudu Bisa Mengobati Toksokariasis

Penelitian yang dilakukan lima mahasiswa Kedokteran Hewan UGM menunjukkan mengkudu atau pace berpotensi mengobati toksokariasis. Sebagai informasi Toksokariasi merupakan salah satu infeksi yang umum dijumpai di masyarakat dunia terutama di negara berkembang.

“Toksokariasi disebabkan cacing toxocara canis pada anjing, toxocara cati pada kucing, dan toxocara vitulorum pada sapi," kata Rosa Lakshita Nugrahani, salah satu mahasiswa KH UGM.

Rosa menjelaskan, infeksi parasit ini bisa menyebabkan kerusakan serta peradangan jaringan tubuh. Infeksi zoonosis tersebut masih banyak terjadi di Indonesia khususnya pada anak-anak.

Pengobatan toksokariasis biasanya dilakukan melalui pemberian obat cacing sintetik seperti Albendazole, namun penggunaan obat ini bisa menimbulkan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare) dan reaksi alergi.

"Kondisi itu lantas mendorong kami untuk mencari solusi dalam pengobatan toksokariasis. Akhirnya, kami menemukan cara yang terbukti ampuh dalam mengobati toksokariasis yaitu dengan memanfaatkan buah mengkudu atau pace," Kata Rosa.

Rosa mengatakan mengkudu banyak dijumpai di Indonesia, namun belum banyak yang memanfaatkannya serta dibiarkan jatuh dan membusuk begitu saja. Padahal, mengkudu punya berbagai khasiat salah satunya bisa digunakan sebagai obat toksokariasis karena mengandung senyawa antihelmintik (obat cacing).

Untuk mengetahui aktivitas antihelmintik pada buah mengkudu, Rosa bersama keempat rekannya mahasiswa lain Deny H Tambunan, Puspita Dewi Fortuna, Iqbal Fathurahman, dan Ni Made ALW, melakukan uji terhadap lima kucing yang terkena toksokariasis. Sebelum mengaplikasikan pada kucing, kami terlebih dahulu mengolah mengkudu hingga menjadi ekstrak," katanya.

Menurut dia, kucing itu selanjutnya diberi ekstrak mengkudu yang sudah dilarutkan dengan aquades. Pemberian ekstrak mengkudu dilakukan dua kali dalam dua minggu. Hasil uji coba terhadap kucing diketahui bahwa dengan pemberian ekstrak mengkudu dapat menekan perkembangan telur cacing toxocara cati. Ekstrak mengkudu dibuat dalam empat konsentrasi yaitu 40 persen, 60 persen, 80 persen, dan 100 persen.

"Hasil optimal diperoleh dengan pemberian ekstrak mengkudu sebanyak 100 persen. Setelah hari ke-3 pemberian 100 persen ekstrak mengkudu, sama sekali tidak terdapat telur toxocara dalam feses kucing," katanya.

Ia mengatakan penggunaan buah mengkudu sebagai obat toksokariasis itu aman bagi manusia karena berasal dari bahan alam sehingga minim efek samping. Selain itu juga aman dikonsumsi bagi ibu hamil.

"Pada beberapa obat cacing di pasaran bersifat bahaya jika dikonsumsi ibu hamil, tetapi mengkudu aman dan tidak berbahaya bagi kandungan. Mengkudu telah terbukti mampu menekan pertumbuhan cacing toxocara pada kucing," katanya.

Meski demikian, kata dia, ke depan perlu penelitian lanjutan pemanfaatan ekstrak mengkudu sebagai obat toksokariasis. "Masih perlu dilakukan berbagai penelitian lanjutan. Salah satunya untuk menentukan dosis yang tepat bagi manusia," kata Rosa.

Sumber : Antaranews

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ternyata Mengkudu Bisa Mengobati Toksokariasis"

Post a Comment